Kamis, 15 April 2010

Naskah Drama Malin Kundang



Naskah Drama
Malin Kundang
Disebuah desa bernama suka maju hiduplah seorang pemuda yg bernama Malin. Ia hidup bersama ibunya, sedangkan ayahnya telah lama meninggal dunia. Suatu hari Malin menyampaikan keinginannya kepada ibunya untuk pergi merantau ke kota.
Malin : “Bu, saya mau pergi merantau ke kota saja,siapa tahu disana saya bisa mendapat
pekerjaan demi kehidupan kita.”
Ibu : “Kau yakin nak? Mencari pekerjaan di kota besar itu lebih sulit daripada mencari
pekerjaan di desa kita ini”
Malin : “Saya yakin Bu, tolong izinkan saya ya! “
Ibu : “Baiklah kalau itu keinginan mu,Ibu izinkan.“
Esok paginya berangkatlah Malin ke kota untuk mencari pekerjaan.
Tempat demi tempat ia datangi,tetapi hasilnya nihil.
Sampai suatu ketika Ia melihat seorang wanita cantik sedang belanja di pasar.Tiba-tiba tas sang wanita tersebut dijambret oleh seorang lelaki.
Cahaya : “Tolong, jambret !!!!! jambret!!!!!”
Malin segera menolong Cahaya dan mengejar pejambret tersebut.Akhirnya Ia berhasil menangkap pejambret itu dan menghakiminya.
Pejambret : “Ampun bang, ampun . . . “
Malin : “ Kurang ajar kau, beraninya hanya dengan perempuan !!”
Pejambret : “Ampun bang . . Ampun !!”
Malin : “Ikut saya kekantor polisi !”
Lalu sang pejambret dibawa Malin ke kantor polisi untuk mendapat proses hukum selanjutnya.
Cahaya : “Terimakasih ya sudah menolong saya, untuk ungkapan rasa terimakasih,maukah anda kerumah saya dulu . . ?”
Malin : “Tentu nona”
Cahaya : “Jangan panggil saya nona, nama saya cahaya”.
Singkatnya, Malin tiba dirumah cahaya dan kemudian berkenalan dengan sang ayah. Semenjak kejadian itu Malin diangkat sebagai karyawan dan menjadi akrab dengan cahaya. Karena keakrabannya,sampai-sampai Malin hampir tidak ingat lagi dengan sang Ibu dikampung. Tidak lama kemudian,mereka menikah.
Setelah menikah dengan Cahaya,Malin bekerja sebagai karyawan mertuanya.
Tak sengaja,kapalnya singgah di desa suka maju,tempat Ia dan Ibunya tinggal. Seorang kerabat melihat Malin bertepi dan segera mengabarkan Ibu Malin.
Tetangga : “Mak,mak.. Malin pulang mak,dia bertepi di pelabuhan!!!”
Ibu : “Malin pulang??Terimakasih Uni atas kabarnya!”
Syukur Alhamdulillah anakku pulang (dalam hati)
Tetangga : “Ayo Mak,kita kesana!”
Mendengar kabar itu sang Ibu merasa senang sekali. Hari yang ditunggu sang ibu pun tiba.
Ibu : “Malin , Malin (berteriak), Malin anakku , kau sudah kembali nak. Ibu sangat merindukanmu.”
Karena malu mengakui Ibunya,Malin pun berbohong.
Malin : “Siapa kau ?? Ibu ku sudah lama meninggal!!!”
Ibu : “Ini Ibumu nak,aku yang melahirkan dan membesarkanmu,mengapa engkau seperti ini??”
Malin : “Tidak,kau bukan Ibuku,Ibuku telah meninggal.”
Cahaya : “Apa benar dia itu Ibumu Kang??Lalu kenapa engkau tidak mengakui dia??”
Malin : “Tidak !! Dia bukan Ibuku !! (bergegas meninggalkan Ibunya)
Kemudian sang ibu menangis sedih, anak yang dilahirkan dan dibesarkannya tidak mengakuinya.
Air matanya berlinang. Malin segera pergi dari desa.
Ibu : “Ya ALLAH,mengapa anakku satu-satunya seperti itu??Aku yang melahirkan dan membesarkan dia Ya ALLAH.Berilah Ia teguranmu,sesungguhnya Ia adalah anak yang durhaka!!!”
Tiba-tiba di tengah perjalanan,badai datang,angin bertiup kencang,gelombang air laut naik,kilat menyambar-nyambar,kapal pun terguncang.
Malin : “Ada apa ini??Badai begitu besar”
Tiba-tiba kilat menyambar malin.
Malin : “Aaaaarrrrrggggghhhhh……!!!!!!!!”
Seketika Ia menjadi batu…






Drama Scripts
Malin Kundang

in a village named Suka Maju there lived a young man whose name Malin. He lives with his mother, while her father had long died. One day Malin convey his desire to his mother to go wander into town.
Malin : "Mom, I want to go wander into town, who knows I can get jobs there
for our live".
Mother : "Are you sure son? Looking for jobs in big cities it is more difficult than looking for
this works in our village”
Malin : "I'm sure Mom, please let me….! "
Mother : "Well if that's your desire, I admit."
The next morning Malin went to town to find work.
Places to place he went to, but no avail.
Until one day he saw a beautiful woman was shopping at market. Suddenly the woman’s bag was mugged by a man.
Cahaya : "help…, snatcher!!!!! snatcher!!!!!"
Malin get help Cahaya and immediate pursue the snatcher. Finally he caught it and judges him.
The snacher : "Please bro, forgive me. . . "
Malin : "Damn you, how dare you just with a woman!"
Pejambret : "Please bro... . Forgive me! "
Malin : "Come with me to the police!"
Then Malin brought the snatcher to the police station to obtain further legal process.
Cahaya : "Thank you’ve been helpful to me, for the expression of gratitude, will you come to my house first. . ?"
Malin : "Sure lady"
Cahaya : "Do not call me lady, my name is Cahaya."
In short, Malin arrived at Cahaya’s home and then met with her father. Since the incident Malin was appointed as an employee and becoming familiar with Cahaya. Because of familiarity, so that Malin do not remember anymore with the Mother in the village. Not long later, they married.
After his marriage to the Cahaya, Malin worked as an employee in his father in-law.
Not accidentally, the ship stopped in the village Suka Maju, where he and his mother lived. A relative see Malin trimmed and immediately proclaim to Malin’s Mother.
Neighbor : "Mom, mom .. Malin home mom, she trimmed in port! "
Mother : "Malin home?? Thank’s Uni for the report!" Alhamdulillah my son has get back (inside his hearth)
Neighbor : "Let Mom, we go there!"
Hearing that news his mother was thrilled. The awaited day for his mother has arrived.
Mother : "Malin, Malin (screaming), Malin my son, you're back son. Mom missed you. "
Ashamed to admit his mother, Malin was lying.
Malin : "Who are you? My mother is long dead!!! "
Mother : "It's your mother, son I gave birth and raise you, why do you like this??"
Malin : "No, you're not my mother, my mother had died."
Cahaya : "Is it true he's your mother Kang?? Then why do you not recognize him??"
Malin : "No! She is not my mother! (Her mother rushed to leave)
Then the mother crying sadly, children who were born and exalted did not admit her.
His tears drop. Malin leave away from the village immediately.
Mom : "Oh GOD, why my only son was like this? * I gave birth and raised him Ya ALLAH. Give him a reprimand, indeed He is the rebellious child!"
Suddenly in the middle of the journey, a storm came, the wind, the waves of the sea water rises, and the thunder grabs away, the ship also shaken.
Malin : "What is this?? The storm was so big"
Suddenly the thunder smashing at Malin’s body.
Malin : "Aaaaarrrrrggggghhhhh ... ... !!!!!!!!"
Instantly he became a rock ...





7 komentar:

  1. ini kedikitan ngga sih ?
    please reply

    BalasHapus
  2. ini kayanya kurang panjang kalo di maenin ga sampe 20 menit kayanya ya?

    BalasHapus
  3. bisa minta sinopsis and apresiasinya gk bang

    BalasHapus
  4. gan kalau naskah drama yang kira-kira kalau di mainkan lebih dari 20 menit ad gk???

    kalau ad kirim ke email geysali_12@yahoo.com aja gan...

    lgi butuh banget nih gan buat praktik....

    BalasHapus
  5. setiap sumber kok naskah nya beda tapi judul nya sama

    BalasHapus